"Saat ini kami tunggu hasil visum (kejanggalan kematian) dari Dokpol. Yang jelasnya ditemukan tergantung saja di kamar mandi," kata Kapolsek Tamalanrea Kompol Muhammad Yusuf di lokasi kejadian, Rabu (2/3).
Informasi penemuan mayat tersebut, dilaporkan pada pukul 16.00 WITA. Setelah dapat kabar, tim langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah lalu diturunkan dan dievakuasi. Tim inafis lalu melakukan olah TKP, lalu jasad korban dibawa ke RS Bayangkara untuk diotopsi.
"Jadi, yang pertama temukan adalah temannya. Dia mengecek temannya dan kamar korban terkunci, tidak bisa dibuka. Kemudian, memanggil pemilik indekos. Setelah kunci tidak ada, dibuka (masuk) lewat jendela. Ternyata, penghuninya sudah meninggal ditemukan tergantung," katanya.
Saat ditanyakan adanya sejumlah dugaan kejanggalan korban yang menggantung dirinya menggunakan tali rafia, serta adanya tanda kebiru-biruan di tangan dan kaki korban, kata dia, kondisi tersebut masih dalam proses penyelidikan.
"Untuk sementara ini tidak ada (tanda-tanda kekerasan) dari hasil lidiknya. Tetapi, kita menunggu hasil (kejanggalan kematian) dari Dokpol. Nanti ada hasil Dokpol penyebab meninggalnya," kata Yusuf.
Dari keterangan pemilik indekos, korban tinggal sendiri. Saat kejadian, posisi pintu terkunci dari dalam dan tidak ada kerusakan jendela maupun pintu. Informasi awal ditemukan saat temannya hendak mengecek barangnya yang di kamar korban.
Korban diketahui bekerja di salah satu perusahaan serta berasal dari Toraja. Sebelum kejadian itu, korban sempat berkomunikasi dengan keluarganya di gereja pada Minggu. Sedangkan siapa yang terakhir ditemui korban, masih didalami.
"Untuk sementara masih kita cari informasi (orang terakhir). Sementara kami amankan beberapa handphone (ponsel), pakaian dan lain-lain serta tali rafia, (dia) tergantung pakai tali rafia," katanya.
Mengenai status rekan lelakinya hendak mengambil barang di indekos korban hingga menemukan tewas tergantung di dalam kamar mandi, apakah pacarnya atau bukan, Yusuf mengaku hal itu masih didalami.
"Kita belum tahu itu, yang jelas dia mau cek barangnya tapi tidak bisa terbuka pintunya. Tidak bisa juga dihubungi (ponsel korban) jadi dia memanggil bapak indekos untuk dibantu buka pintu," ujarnya.
Dari informasi diterima, lelaki tersebut diketahui bernama Musridi merupakan keluarga korban. Saksi menghubungi korban pukul 07.00 WITA melalui ponselnya berkali-kali tetapi tidak direspons, hingga curiga lalu mendatangi indekos.
Sekitar pukul 13.20 WITA, saksi mengetok kamar korban, tetapi tidak ada jawaban lalu mencari pemilik indekos untuk meminta kunci cadangan agar pintu bisa dibuka. Namun pintu sulit terbuka, sehingga terpaksa membuka jendela agar bisa masuk ke dalam kamar. Nahas, korban ditemukan gantung diri di kamar mandi.
Sumber : antara/jpnn
0 Komentar